Anatomi, Fisiologi, dan Histologi Sistem Pernafasan

Kamis, 07 Juni 2012



Ayo, ini gambar apa?
Jangan sampe nggak tahu ya! Kebangetan kalo nggak tau, cupu lo!
Ini gambar paru-paru...
kalau dada kita dibelah, tulang rusuknya diangkat, itulah hasilnya...

Batas-batas paru:

Batas inferior: tidak jelas (diafragma selalu bergerak saat respirasi)
Batas posterior: Prosesus spinosus vertebra servikalis ketujuh (vertebra yang jelas) biasanya menonjol, dan memungkinkan prosesus spinalis lainnya untuk dihitung
Batas bawah paru: Melintas dari sambungan kostokondral ke-6 sampai prosesus spinosus vertebra toraksis ke-10
- Fisura oblik (pemisah bagian bawah-atas lobus kiri, bawah-atas tengah lobus kanan) melintas dari kontokondral ke-6 anterior sampai prosesus spinosus torakalis ke-4 posterior
-Fisura horizontal (lobus kanan) melitas lateral dari kostokondral ke-4, bertemu fisura oblik pada garis midaksilaris

(Pemeriksaan fisik dan anamnesis klinis P.D. Welsby halaman 56)


Gambaran permukaan paru
Bernafas itu berarti menghirup O2 dari atmosfer ke sel dan mengeluarkan CO2 dari sel ke udara bebas melewati saluran nafas

Ada dua jenis pernafasan berdasarkan masukan oksigen:
- Pernafasan eksternal : Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveoli
- Pernafasan internal : Reaksi-reaksi kimia intraselular saat O2 dipakai dan CO2 dihasilkan, bersamaan dengan sel memetabolisme karbohidrat dan zat-zat lain untuk membangkitkan adenosin trifosfat (ATP) dan pelepasan energi

(Patofisiologi Price Wilson Jilid 2 halaman 736)

Berdasarkan organ pernafasan yang terlibat, pernafasan juga dibedakan jadi dua:
- Pernafasan perut: Pernafasan menggunakan diafragma
- Pernafasan dada:  Pernafasan menggunakan tulang rusuk

Coba liat gambar yang ini...

Anatomi organ respirasi


Nah, dari gambar di atas kita sudah bisa tahu tuh, gimana alur masuk dan keluarnya udara ke paru-paru.
Secara histologi, sistem respirasi dibagi dua:
  1. Pars konduksi, meliputi rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminalis yang dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet (sel silindris bersilia, sel goblet mukosa, sel sikat (brush cells), sel basal, dan sel granul kecil)
  2. Pars respirasi, meliputi bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris dan alveolus
    epitel respirasi
    epitel respiratorik, berupa epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet
saluran pernapasan
saluran pernapasan, secara umum dibagi menjadi pars konduksi dan pars respirasi


Masih inget nggak apa saja mekanisme pertahanan yang ada di tiap tempat itu? Nih, kita bahas satu-satu yah!



Nasal passage atau rongga hidung
  •  Rambut hidung dan lapisan mukus berguna untuk menyaring dan melembab udara yang masuk ke hidung
  • Pembuluh darah untuk menghangatkan udara yang masuk
  •  Disinilah tempat terjadinya refleks batuk
Sinus paranasalis

  • Terdiri atas sinus frontalis, sinus maksilaris, sinus ethmoidales dan sinus sphenoid, dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet yang lebih sedikit serta lamina propria yang mengandung sedikit kelenjar kecil penghasil mukus yang menyatu dengan periosteum. 
  • Aktivitas mukosiliaris mendorong mukus ke rongga hidung dalam sistem drainase sinus


Pharinx atau faring
  • Nasofaring dilapisi oleh epitel respirasi pada bagian yang berkontak dengan palatum mole, 
  • Orofaring dilapisi epitel tipe skuamosa/gepeng.

Larynx atau pita suara 
  • Laring merupakan bagian yang menghubungkan faring dengan trakea yang penting bagi fonasi dan juga pelindung saluran respirasi pada waktu menelan.  
  • Pada lamina propria laring terdapat tulang rawan hialin dan elastin yang berfungsi sebagai katup yang mencegah masuknya makanan dan sebagai alat penghasil suara pada fungsi fonasi. 
  • Epiglotis merupakan juluran dari tepian laring, meluas ke faring dan memiliki permukaan lingual dan laringeal. Bagian lingual dan apikal epiglotis ditutupi oleh epitel gepeng berlapis, sedangkan permukaan laringeal ditutupi oleh epitel respirasi bertingkat bersilindris bersilia. Di bawah epitel terdapat kelenjar campuran mukosa dan serosa.
  • Di bawah epiglotis, mukosanya membentuk dua lipatan yang meluas ke dalam lumen laring: pasangan lipatan atas membentuk pita suara palsu (plika vestibularis) yang terdiri dari epitel respirasi dan kelenjar serosa, serta di lipatan bawah membentuk pita suara sejati yang terdiri dari epitel berlapis gepeng, ligamentum vokalis (serat elastin) dan muskulus vokalis (otot rangka). Otot muskulus vokalis akan membantu terbentuknya suara dengan frekuensi yang berbeda-beda.

Trachea atau trakea
  •  Permukaan trakea dilapisi oleh epitel respirasi. Terdapat kelenjar serosa pada lamina propria dan tulang rawan hialin berbentuk C (tapal kuda), yang mana ujung bebasnya berada di bagian posterior trakea. Cairan mukosa yang dihasilkan oleh sel goblet dan sel kelenjar membentuk lapisan yang memungkinkan pergerakan silia untuk mendorong partikel asing. Sedangkan tulang rawan hialin berfungsi untuk menjaga lumen trakea tetap terbuka. Pada ujung terbuka (ujung bebas) tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda tersebut terdapat ligamentum fibroelastis dan berkas otot polos yang memungkinkan pengaturan lumen dan mencegah distensi berlebihan.






struktur trakea manusia


epitel trakea dipotong memanjang
epitel trakea dipotong memanjang

epitel trakea, khas berupa adanya tulang rawan hialin yang berbentuk tapal kuda ("c-shaped")

kalau ada pertanyaan: "Otot apa yang digunakan pada saat bernafas?" Kamu jawab apa? Ayo?


Ini dia fisiologi pernafasan yang terbagi jadi 3 stadium:

1. Ventilasi
-----> Masuknya gas ke dalam dan ke luar paru

Pertanyaannya, "Kenapa udara bisa masuk ke paru-paru?" Tentu, karena ada perbedaan antara tekanan di atmosfer dan di alveolus paru-paru. Berapa besar tekanan atmosfer? 76 mmHg atau sebesar 1 atm. Perbedaan tekanan itu akibat kerja otot pernafasan.

Ketika terjadi inspirasi, tulang rusuk terangkat oleh kontraksi otot pernafasan
- Sternokleidomastoideus: angkat sternum ke atas dan otot seratus
- Skalenus dan interkostalis eksternus mengangkat iga-iga

trus volume toraks jadi gede dan diafragma mendatar kemudian tekanan intrapleura menurun akhirnya udara masuk deh ke paru-paru

Ketika otot-otot pernafasannya relaksasi, tulang rusuk akan menurun dan diafragma melengkung. Selain itu, tekanan intraabdominal akan membesar pada waktu otot-otot abdomen berkontraksi juga membuat diafragma mendatar trus volume toraks menurunterjadi perbedaan tekanan  akhirnya udara keluar deh dari paru-paru (ekspirasi)

2. Transportasi
-----> ada 3 aspek:
- Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna) dan  antara darah sistemik dan sel-sel jaringan
- Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dg distribusi udara dalam alveolus-alveolus
- Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan  darah


3. Respirasi sel 
-----> Saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energi dan CO2 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru


0 komentar:

Posting Komentar

Designed by Open Media, Blogger Templates by Blog and Web